Blogger Template by Blogcrowds

Malam, Bintang Dan Bulan

Ketika sang malam bertanya pada sang bintang…
“Hay, bintang… kenapa cahaya mu begitu indah…? Padahal cahaya mu selalu berkedip.”
Sang bintang pun tersenyum, dan berkata…

Itu adalah curahan hati para penghuni bumi yang selalu menatap ku. Yang terkadang mereka indah, karena terangnya cahaya. Dan terkadang gelap karena gelapnya…

Setelah itu, sang malam bertanya pada sang bulan…
“Hay, bulan… kenapa cahaya mu selalu dijadikan tempat pengaduan para penghuni bumi?”
sang bulan juga tersenyum, dan berkata...

“Aku adalah lampu ke hidupan malam mereka. Dimana setiap penghuni bumi tertawa, mereka seperti cahaya ku. Dan beningnya hati suci mereka seperti cahaya ku.”

Sang malam pun termenung tanpa jawaban.

Sang bintang dan sang bulan pun tersipu dan bertanya pada sang malam…
“Hay, malam… apa yang membuatmu termenung dalam gelap?”
Malam berkata…
“Aku tak memiliki cahaya dan tak ada yang memberi ku cahaya… Hati yang sepi sunyi selalu menangis tanpa mengadu…”

Sang malam pun mengeluarkan air matanya.

Sang bulan dan sang bintang berkata…
“Malam, jangan kau menangis… kaulah sahabat sejati kami. Kita akan jadikan para penghuni bumi mengenal kita, sehingga ketika mereka bahagia ataupun sedih, mereka akan menatap bintang, lalu mengadu pada sang bulan dan berakhir pada ketenangan malam mu. Tersenyumlah sahabat ku… seakan kau tak akan kehilangan kebahagiaan mu…”

Ayah....... Ibu.......

Ketika senja itu lenyap
Akupun mulai tertidur
Dengan harapan
Impian hari esok…
Malam itu begitu indah

Di penuhi bintang
Dengan ribuan kenangan

Ayah…ibu…
Andai langit tugung bagi dunia
Kaulah tugung bagi hidupku

Kau bagaikan mahkota raja bagiku
Mengeluarkan ribuan air peluhmu
Untuk kehidupan anak-anak mu

Ayah…
ibu…
Maafkan aku yang selalu menunggu dan Menanti

Disini…
Aku tetap yakin
Hidupku…
Adalah air peluhmu